Wisdom of today...

Wisdom of Today...

"diriku selalu menangis bila membayangkan diriku di masa yang akan datang...
aku lulus sekolah, mendapat pekerjaan yang luar biasa. lalu aku menjadi seorang ayah. mempunyai seorang istri yang luar biasa, lalu mempunyai seorang anak laki-laki. menemaninya bermain, memberinya motivasi saat belajar, melihatnya berkembang dan menjadi seseorang yang luar biasa. hidup di sebuah rumah yang damai, indah, tentram... :')
"

Senin, 04 Oktober 2010

Noise pada kabel Unshielded Twisted Pair dan Atenuasi Sinyal

Kabel twisted pair merupakan kabel dimana terdapat dua konduktor yang  digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik. Kabel twisted pair terbentuk dari dua kabel yang diputar enam kali per-inchi untuk memberikan perlindungan terhadap interferensi listrik ditambah dengan impedensi, atau tahanan listrik yang konsisten.



Sebenarnya, banyak sekali noise yang dapat menggangu jaringan dengan media copper, bahkan hampir semua media copper dapat terkena interferensi. Perbedaannya adalah bagaimana cara setiap kabel menghadapi interferensi tersebut. Contohnya UTP dan STP merupakan dua jenis kabel yang berpotensi terkena interferensi, namun UTP lebih berpeluang terkena interferensi, karena UTP tidak memiliki shield layaknya STP. Jadi sebenarnya sama saja interferensi yang berpeluang mengenai semua jenis media copper.
Berikut jenis-jenis NOISE yang biasa ditemukan pada media copper :


1. Thermal Noise

Thermal noise terjadi di dalam setiap perangkat komunikasi, termasuk komponen pasif. Noise ini dihasilkan oleh gerak elektron yang bersifat acak. Setiap peralatan dan medium transmisi turut menyebabkan terjadinya thermal noise jika peralatan atau medium tersebut bekerja pada suhu di atas nol Kelvin. Noise ini memiliki distribusi energy yang uniform untuk setiap frekuensi. Sementara itu, level dari noise memiliki distribusi Gaussian.  Thermal noiseini merupakan faktor penentu batas bawah sensitivitas sistem penerima.

2. Intermodulation Noise

Noise ini muncul akibat gejala intermodulasi (IM). Maksudnya, apabila kita melewatkan dua sinyal masing-masing dengan frekuensi F1 dan F2 melalui suatu medium atau perangkat non-linier, maka akan dihasilkan frekuensi-frekuensi spurious yang berasal dari frekuensi harmonisa sinyal. Frekuensi yang dihasilkan bisa berupa orde dua, tiga, maupun empat, seperti pada gambar :




Bebagai sebab terjadinya IM:
  1. Pengesetan level yang tidak tepat, apabila terlalu tinggi, maka akan memasuki daerah kerja nonlinear.
  2. Delay selubung yang nonlinear
  3. Kerusakan pada alat

3. Crosstalk

Crosstalk merupakan kopling yang tidak diinginkan antara dua jalur sinyal. Penyebabcrosstalk antara lain:
  1. Kopling elektris antar media transmisi
  2. Kontrol respon frekuensi yang buruk
  3. Performansi nonlinear dari sistem analog
Ada dua jenis crosstalk :
  1. Intelligible crosstalk. Bila crosstalk menyebabkan paling tidak ada empat kata yang dapat didengar (dari sumber yang tidak diinginkan) selama percakapan 7 detik
  2. Unintelligible crosstalk. Setiap bentuk gangguan akibat crosstalk lainnya
4. Impulse Noise


Impulse noise merupakan noise tidak kontinu yang terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan ataunoise spikes berdurasi pendek dengan amplitudo yang relatif tinggi. Spike-spike ini biasa disebut hits. Impulse noise ini sangat mengganggu transmisi data.



Sedangkan ATENUASI adalah pelemahan sinyal yang terjadi saat terjadi pengiriman data. Satuan dari besaran atenuasi adalah dB (deciBells). Pada kabel UTP, setiap kategori memiliki atenuasi yang berbeda-beda, diantaranya (dalam hal ini, atenuasi mengacu kepada nilai frekuensi 10 MHz) :
- CAT3 = 27 dB/1000 kaki
- CAT4 = 20 dB/1000 kaki
- CAT5 = 20 dB/1000 kaki

Untuk mengatasi atenuasi tersebut, digunakanlah perangkat penguat sinyal, seperti Hub, Switch, Repeater.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar